Postingan

Wartawan Dilarang Meliput Aksi Demo Di BB1 PT. Vale, LBH Suara Panrita Keadilan Mengecam Tindakan Intimidasi

 

Luwu Timur, 04 November 2025 — Insiden tidak menyenangkan dialami sejumlah Wartawan saat akan meliput aksi demonstrasi di area PT Vale Indonesia Tbk


Sekitar 40 orang petugas keamanan (security) PT Vale dilaporkan mendatangi wartawan dan memaksa mereka untuk menghapus rekaman saat merekam tindak kriminalisasi saat aksi akan dimulai.


Ketua Umum DPP LBH Suara Panrita Keadilan, Djaya Jumain , mengecam keras tindakan tersebut. Ia menilai bahwa intimidasi terhadap jurnalis merupakan bentuk pelanggaran terhadap kebebasan pers sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.


«“Tindakan pengamanan PT Vale yang mengintimidasi wartawan adalah perbuatan yang menghalang-halangi kerja jurnalis. Ini bukan hanya pelanggaran etika, tetapi juga berpotensi menjadi tindak pidana,” tegas Jaya Jumain Yang Juga Mantan Jurnalis RCTI, KOMPAS.TV ,MAKASSARTV dan Reporter Radio 68H Jakarta


Lebih lanjut, Djaya Jumain meminta pihak manajemen PT Vale untuk memberikan klarifikasi resmi dan memastikan insiden serupa tidak terulang kembali. 


"Kami Meminta Polda Sulawesi Tengah untuk menindaklanjuti Tindakan dugaan Intimidasi tersebut yang sudah Viral Di Media Sosial, Jika ada unsur pelanggaran hukum dalam peristiwa tersebut, Harap segera ditindak lanjuti" Tegasnya.


LBH Suara Panrita Keadilan menegaskan komitmennya dalam membela kebebasan pers serta memberikan perlindungan hukum bagi jurnalis yang mendapat tekanan atau intimidasi saat menjalankan tugas jurnalistiknya.


*Kronologi Kejadian*


Pada Tanggal 02 September 2025 Malam Pimpinan Media Garismerah.id bersama Pimpinan Pijarlutim.com dan Anggota LSM Gempa Indonesia DPD ll Luwu Timur, mengunjungi Lokasi Kemah Warga di Bahodopi Blok Satu (BB1) Sebaseba yang Terletak di Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Kab. Morowali Provinsi Sulawesi Tengah untuk menggali informasi titik aksi.


Keesokan harinya Pada tanggal 03 September 2025, "Kami mengunjungi Titik aksi yang telah ditunjukan warga yang cocok dengan Surat Pemberitahuan Aksi yang dikirim seseorang dari Morowali melalui pesan WhatsApp ke Pimpinan Media Garismerah.id", Kata Akmal.


Lanjut "Sesampai di titik aksi Pos Security dan merupakan area parkir kontraktor di Sebaseba, Awalnya didatangi salahsatu Security berpakaian biasa yang selama ini biasa mendampingi Petinggi DSS Vale Morowali ke BB1 di ikuti security lain sayng jumlahnya kurang lebih 40 0rang, Meminta kami untuk tdak meliput kegiatan aksi yang sebentar lagi akan berlangsung dan meninggalkan lokasi tersebut". Tambahnya.

Kejadian itupun sempat direkam melalui pesan suara maupun vidio, dan dikirim ke Pimpinan PT. Vale di Jakarta.


"Kurang Lebih 40 orang memajui saya ada mendorong-dorong hingga ditempat terbuka meminta vidio tersebut dihapus, Bahkan ada yang mau merebut Handphone milik saya untuk menghapus rekaman, kalau mau selamat keluar dari tempat ini hapus rekaman dulu, Mirisnya lagi kejadian itu dilihat TNI dan Polri yang ada dilokasi namun tak melerai, Saya tekankan terkait bukti rekaman intimidasi takkan pernah dihapus Meski nyawa taruhannya" Tegas Akmal.


"Pihak pengaman hanya bisa membisik saya untuk meninggalkan lokasi tersebut dimana Lokasi tersebut adalah merupakan Area konsesi PT Vale yang sebagian besar Saham PT. Vale merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang wajib akan keterbukaan informasi Publik",  Akmal dengan nada kecewa.


"Sejauh ini PT Vale Hanya Bisa memberikan Holding Statemen kepada kami, Dimana Holding Statemen adalah pernyataan awal yang disiapkan sebelumnya oleh Perusahaan untuk merespons krisis atau masalah sensitif dengan cepat, sebelum semua fakta terkumpul, Sedangkan ini fakta berupa rekaman Suara dan Vidio Jelas" Kesalnya.


*Polri Minta Seluruh Jajaran Lindungi Wartawan Saat Bertugas*


Mabes Polri meminta jajaran kepolisian, mulai dari Polda hingga Polsek, untuk melindungi kerja wartawan yang bertugas meliput suatu peristiwa.


Imbauan tersebut untuk menanggapi terjadinya kekerasan terhadap jurnalis saat bertugas oleh oknum personel kepolisian dalam beberapa hari terakhir.


“Meminta kepada seluruh jajaran melindungi kerja profesi wartawan dan jurnalis yang objektif dan profesional serta bekerja sama dalam setiap aktivitas,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (26/8/2025). Dikutip dari berbagai Sumber 


Karopenmas mengatakan media merupakan mitra strategis dan salah satu sumber utama informasi dan literasi bagi masyarakat.


“(Media) berperan besar dalam memberikan informasi kinerja Polri secara profesional serta program-program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), pelayanan masyarakat serta program strategis lainnya,” terangnya.


Maka dari itu, ia mengimbau seluruh jajaran kepolisian untuk melindungi tugas wartawan.

Posting Komentar