Postingan

Ryan Latief Penanggung Jawab Safe Keeping Receipt (SKR) 101, Aset Ini Bisa Membantu Indonesia dan negara Palestina Menjadi Kota Suci Dunia Akhir Zaman

MAKASSAR, koranmerahputihnews.com - Ryan Latief, penanggung jawab SKR 101, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menggugah perhatian publik. Ia menguraikan visinya mengenai bagaimana aset yang dikelola oleh SKR 101 dapat memainkan peran penting dalam menjadikan Negara Republik Indonesia dan Palestina sebagai kota suci dunia di akhir zaman.


Aset yang terkait dengan SKR 101 menurut Ryan Latief adalah:

- Emas: 7,9 milyar metrik ton plus Uranium

- Mata Uang: Dollar Amerika: 6,1 triliun

- Euro: 889,5 triliun

- Artefak dan Berlian: tersimpan di Bank Dunia dan Union Swiss Bank


SKR 101 adalah dokumen yang diterbitkan oleh lembaga keuangan atau fasilitas penyimpanan untuk mengkonfirmasi kepemilikan dan penyimpanan aset berharga. Aset tersebut tersimpan di Word Bank dan Union Bank Swiss (UBS) pemiliknya di sebut master key atau M1 triple "S"


Ryan Latief, sebagai penanggung jawab SKR 101, menyatakan bahwa dokumen ini memiliki fungsi penting dalam dunia keuangan, termasuk perlindungan aset, pembuktian kepemilikan, dan dapat digunakan sebagai agunan dalam perjanjian keuangan SKR 101 bisa sebagai guarantor penerbitan percetakan dan serial number kartal


Ryan Latief menjelaskan bahwa SKR 101 salah satu amanah Baginda Rasulullah kepada dinasty kerajaan Nusantara oleh owner M1 triple "S"

dan saya pertegas bahwa aset dinasti Kerajaan Nusantara ini tidak ada hubungan dengan isu yang mengatakan adanya aset warisan harta warisan Bung Karno yang selalu jadi bahan untuk melakukan penipuan ke masyarakat.

Owner itu cuma satu tetapi banyak yang mengaku-ngaku. Owner itu harus ada forensik material ada forensik dokumen dan ada forensik DNA, terlalu banyak yang mengaku dan mengklaim sebagai owner yang melakukan penipuan dengan iming-iming melipatgandakan, ini harus kita hentikan, kasihan masyarakat.


SKR 101 berkomitmen untuk mengelola aset-aset strategis yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan spiritual dan fisik kedua negara tersebut. "Kami percaya bahwa dengan pengelolaan yang tepat, aset-aset ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mengangkat status Indonesia dan Palestina di mata dunia," kata Ryan saya ditemui oleh awak media pada, Selasa (9/12/2025)


Dalam paparannya, Ryan menekankan bahwa aset yang dimaksud tidak terbatas pada nilai ekonomis belaka. Ia menekankan pentingnya aspek spiritual yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. "Dengan mengembangkan pusat-pusat spiritual dan religius, kita dapat menarik wisatawan dari seluruh dunia, yang pada akhirnya dapat memperkuat perekonomian lokal," tambahnya.


Ryan juga menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam mewujudkan visi ini. Ia mengundang negara-negara sahabat dan organisasi internasional untuk bergabung dalam upaya ini. "Kerjasama global sangat penting untuk memastikan bahwa tujuan ini dapat dicapai dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi mendatang," ujarnya dengan penuh semangat dihadapan awak media pada, Selasa (09/12/2025) 


Sebagai penutup, Ryan Latief mengungkapkan harapannya agar masyarakat Indonesia dan Palestina dapat bersatu dalam mewujudkan cita-cita ini. "Dengan persatuan dan kerja keras, saya yakin kita dapat menjadikan Indonesia dan Palestina sebagai pusat spiritual dunia yang damai dan harmonis," tuturnya.


Pernyataan Ryan Latief ini diharapkan dapat memicu diskusi yang lebih luas mengenai peran aset nasional dalam pembangunan spiritual dan ekonomi, serta menginspirasi langkah-langkah konkret ke arah yang lebih baik.

Posting Komentar