RSUD Sayang Rakyat Sulsel Siap Launching Layanan Unggulan Kesehatan Jiwa, Jadi Rujukan 155 TT di Makassar

Caption: RSUD Sayang Rakyat Sulsel menggelar kegiatan H-1 jelang launching layanan unggulan kesehatan jiwa di Makassar. (Foto: Istimewa)

Makassar, Koran Merah Putih News - UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan launching layanan unggulan kesehatan jiwa, sebagai langkah memperkuat pelayanan kesehatan mental yang komprehensif dan berkelanjutan di Sulawesi Selatan, Rabu (31/12/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Ketua TP PKK Provinsi Sulsel, Kepala BPJS Kesehatan Kota Makassar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Ketua PERSI, Ketua ARSADA, Ketua IDI, Ketua PDSKJI, Ketua Program Psikiatri Unhas, Kepala BNN/BNNP, Camat Biringkanaya, Lurah Bulurokeng, para direktur rumah sakit se-Sulawesi Selatan, serta tamu undangan lainnya.

Layanan unggulan kesehatan jiwa ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang terjangkau, manusiawi, dan berorientasi pemulihan. RSUD Sayang Rakyat ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan dengan kapasitas 155 tempat tidur, terdiri atas 76 tempat tidur laki-laki, 48 perempuan, 15 ruang intensif psikiatri, 6 tempat tidur IGD, serta 10 tempat tidur rehabilitasi napza.

Caption: Direktur RSUD Sayang Rakyat drg. Hj. Sukreni Abdullah menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk layanan lanjutan pasca-rawat inap pasien ODGJ. (Foto: Istimewa)

Direktur UPT RSUD Sayang Rakyat, drg. Hj. Sukreni Abdullah, M.Kes, menyampaikan harapan agar terjalin sinergi lintas sektor, khususnya dengan Dinas Sosial, untuk mendukung layanan pasca-rawat inap. Menurutnya, dukungan fasilitas lanjutan bagi pasien yang dinyatakan layak pulang oleh dokter dibutuhkan agar keterbatasan ruang rawat inap tidak menghambat pelayanan bagi pasien ODGJ lainnya.

Ia juga mengungkapkan, RSUD Sayang Rakyat telah menerima 90 pasien ODGJ rujukan dari RS Dadi, terdiri atas 63 laki-laki dan 27 perempuan. Selain itu, terdapat delapan pasien ODGJ lain yang sedang menjalani perawatan, sehingga total pasien yang dirawat mencapai 98 orang. “RSUD Sayang Rakyat berkomitmen memberikan pelayanan yang manusiawi, profesional, dan berorientasi pada pemulihan pasien,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut turut dilakukan penyerahan simbolis pasien ODGJ dari Rumah Sakit Khusus Daerah (PDSKJI) Dadi kepada RSUD Sayang Rakyat. Penyerahan dilakukan oleh Plt Direktur PSDKJI Dadi, dr. Arman Bausat, Sp.B, Sp.OT(K) Spine, kepada Direktur RSUD Sayang Rakyat.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Dr. dr. Evi Mustikawati Arifin, Sp.KK., M.Kes, menegaskan RSUD Sayang Rakyat didorong menjadi pusat rujukan utama layanan kesehatan jiwa di Sulawesi Selatan. Ia menekankan rujukan bukan hanya soal fasilitas, melainkan juga layanan yang ramah, empatik, dan penuh kesabaran.

“Pasien gangguan jiwa membutuhkan pertolongan, bukan penghakiman. Saya mengapresiasi seluruh tenaga kesehatan yang bekerja dengan dedikasi tinggi di bidang ini,” ujarnya. Ia berharap layanan unggulan kesehatan jiwa di RSUD Sayang Rakyat dapat menjadi contoh pelayanan kesehatan mental yang berkeadilan dan berperikemanusiaan.


Pewarta: Ulla’ Taruna

```0

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Termasuk Malaka, Pelantikan Bupati dan Wabup Terpilih Ditunda Hingga ada Penentuan Jadwal

SMPN 27 Akhiri 2023 dengan Medali.

Kapolres Melawi AKBP Muhammad Syafi’i S.I.K., S.H., M.H Laksanakan Pembinaan Tradisi kepada Personel yang Naik Pangkat