BPBD mencatat lima orang meninggal dan 33.818 warga mengungsi ,Banjir bandang dan longsor merusak ribuan rumah serta infrastruktur di 11 kecamatanGAYO LUES —koranmerahputihnews.com// Bencana banjir bandang disertai tanah longsor melanda Kabupaten Gayo Lues, Aceh, dan menyebabkan korban jiwa serta kerusakan besar di berbagai sektor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues mencatat sedikitnya 5.014 rumah warga hanyut, ribuan hektare lahan pertanian rusak, serta ribuan ternak mati akibat terjangan bencana tersebut.
Kepala BPBD Gayo Lues, Muhaimini, ST, MEc, mengatakan bencana berdampak pada 11 kecamatan. Dalam peristiwa itu, lima orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 33.818 jiwa atau sekitar 1.081 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
“Data sementara menunjukkan rumah warga yang hanyut dan hilang mencapai 5.014 unit, sedangkan 457 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan,” ujar Muhaimini, Selasa (16/12/2025).
Selain permukiman warga, kerusakan juga terjadi pada infrastruktur vital. BPBD mencatat 34 titik jalan terputus total, menyebabkan enam kecamatan masih terisolasi. Pemadaman listrik terjadi di 11 kecamatan, disertai terputusnya jaringan telekomunikasi dan internet.
Kerusakan infrastruktur lainnya meliputi 51 jaringan air bersih pedesaan, 13 rumah ibadah rusak berat, 24 bangunan sekolah, 28 Puskesmas, serta 15 kantor pemerintah daerah dan dua kantor lembaga keuangan.
Di sektor pertanian, bencana berdampak signifikan. Sebanyak 164 jaringan irigasi dilaporkan rusak berat, sementara 298.730 hektare lahan pertanian dan perkebunan terdampak, termasuk 1.032 hektare sawah yang tertimbun lumpur dan berpotensi gagal panen.
Kerugian juga dialami peternak. BPBD mencatat 7.258 ekor ternak mati, terdiri atas 51 ekor sapi, 56 kerbau, 25 kuda, 101 kambing, 125 domba, serta sekitar 6.900 ekor unggas.
Selain itu, bencana turut merusak kolam budidaya dan jaringan irigasi seluas 181.750 meter persegi, 39 unit sanitasi dan drainase (MCK), serta 15 unit Pembangkit Listrik Mikrohidro Terpusat (PLMTH).
“Data ini merupakan laporan terakhir yang dihimpun hingga Senin, 15 Desember 2025, dan masih berpotensi berubah seiring proses pendataan di lapangan,” kata Muhaimini.
Liputan: ($B)