SAMPANG — Pemerintah Kabupaten Sampang bersama Politeknik Negeri Madura (Poltera) memperkuat upaya pengembangan tembakau sebagai komoditas unggulan melalui seminar nasional dan Focus Group Discussion (FGD) bertema kawasan ekonomi khusus (KEK) serta teknologi tepat guna dalam budidaya dan pengolahan tembakau, Sabtu (29/11/2025).
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menegaskan bahwa tembakau bukan sekadar komoditas pertanian, tetapi identitas dan napas ekonomi masyarakat Madura. Ia mengakui masih ada stigma yang membuat tembakau kerap dipandang sebagai persoalan.
“Bertahun-tahun tembakau sering dipandang sebagai persoalan. Paradigma ini harus kita balik,” ujarnya.
Bupati menyebut rencana pembentukan KEK berbasis industri tembakau sebagai langkah penting menuju modernisasi dan peningkatan nilai tambah tembakau Madura. Program itu juga dinilai membuka peluang ekonomi yang lebih luas serta memperkuat posisi daerah dalam rantai industri nasional.
“Dengan KEK ini, berarti tembakau Madura sedang mengambil langkah penting. Potensi ekonominya besar, membuka lapangan kerja, sekaligus memperkuat posisi daerah dalam rantai industri nasional,” tuturnya.
Tantangan budidaya turut menjadi perhatian. Di Sampang, luas tanam tembakau 2025 hanya 3.780 hektare, turun 57 persen dibanding 2024 yang mencapai 8.894 hektare. Cuaca yang tidak stabil disebut menjadi penyebab utama penurunan tersebut.
“Penurunan ini dipicu cuaca yang tidak stabil. Karena itu, semua kekuatan harus bersinergi: kaum muda, petani, akademisi, dan pemerintah,” tegasnya.
Direktur Poltera, Laily Ulfiyah, menilai bahwa kegiatan ini berhubungan langsung dengan masa depan ekonomi Madura. Poltera menerapkan pendekatan belanja masalah yang mendorong civitas akademika turun ke lapangan, berdialog dengan masyarakat, mengidentifikasi persoalan, dan merumuskan solusi berbasis riset terapan.
“Dari proses itu lahirlah inovasi seperti Teranusa (Poltera untuk Nusantara),” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa KEK membutuhkan ekosistem teknologi yang kuat agar potensi lokal tidak hanya diolah, tetapi mampu menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan. Poltera siap menjadi mitra strategis dalam tiga tahapan utama: hulu, budidaya, hingga hilir pengolahan tembakau.
Penulis: Han – Kaperwil Jatim
Tanggal rilis: Sabtu (29/11/2025)