Gayo Lues: koran merah putih new.com:17/12/2015: 04:53 wib
Ratusan ibu rumah tangga di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, turun ke jalan sambil menenteng tabung elpiji 3 kilogram sebagai bentuk protes atas kelangkaan gas pascabencana banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut.
Aksi ini dipicu oleh sulitnya masyarakat memperoleh gas elpiji 3 kilo untuk kebutuhan sehari-hari. Pascabencana, akses jalan di sejumlah titik masih terputus, terutama bagi kendaraan roda empat, sehingga distribusi bahan pokok, termasuk gas elpiji, terhambat.
Para ibu rumah tangga mengeluhkan bahwa meskipun ada pasokan gas yang masuk, mereka tidak kebagian. Menurut mereka, gas elpiji hanya didapat oleh orang-orang tertentu.
“Anak-anak kami lapar di rumah,” teriak para emak-emak saat aksi berlangsung pada Rabu, 17 Desember 2025.
Dalam aksinya, ratusan ibu-ibu tersebut berbaris di tengah jalan dan meletakkan tabung gas elpiji, menyebabkan arus lalu lintas di jalan Blangkejeren–Kutacane terhenti sementara.
Mereka menuntut keadilan dalam distribusi gas elpiji agar dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat. Gas elpiji, menurut mereka, merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting untuk aktivitas dapur sehari-hari.
“Kami ingin tidak lagi mendengar gas langka. Jalur distribusi harus bisa dilalui, khususnya lewat jalur Abdya–Gayo Lues,” ujar salah seorang peserta aksi.
Aksi kemudian berlanjut di depan Pendopo Bupati Gayo Lues. Para emak-emak berharap mendapatkan jawaban dan solusi yang jelas dari pemerintah daerah terkait krisis gas elpiji yang mereka alami.
Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung dengan pengawalan aparat kepolisian dari Polres Gayo Lues.
Liputan: ($80)