Buru, KoranMerahPutihNews.com — Seruan Komunikasi Mahasiswa Adat (SKADMAT) Kabupaten Buru mendesak Polda Maluku dan Polres Buru untuk menegakkan hukum secara adil dan tanpa tebang pilih di kawasan pertambangan emas ilegal Gunung Botak.
Ketua SKADMAT Kabupaten Buru, Rais Solisa, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku yang bekerja sama dengan Polres Buru dalam menindak jaringan mafia pengedar bahan berbahaya dan beracun (B3) di wilayah pertambangan tersebut.
“Kami dari SKADMAT memberikan apresiasi kepada Polda Maluku dan Polres Buru yang telah berhasil menangkap enam orang pelaku mafia B3 di kawasan Gunung Botak, di antaranya Haji Juma, Firman, Abdullah, Hermawan, dan dua orang lainnya. Ini merupakan langkah maju dalam upaya membersihkan tambang ilegal dari praktik-praktik yang merusak lingkungan dan melanggar hukum,” ujar Rais Solisa melalui pesan WhatsApp, Rabu (12/11/2025).
Namun, SKADMAT menilai penegakan hukum belum menyeluruh. Rais mendesak agar aparat penegak hukum juga menindaklanjuti proses hukum terhadap 13 nama lain yang diduga kuat sebagai pemasok sekaligus pengedar B3 di kawasan tambang emas ilegal tersebut.
Nama-nama itu antara lain: Haji Markus, Bos Budi, Nikola Ternate, Pade Pangap, Pitoyo, Bunda Mirna, Haji Kembar, Maryono, Some, Guru Sarif S.Pd, Widodo, Ikbal, dan Haji Sultan.
“Kami mendesak Polda Maluku dan Polres Buru agar segera menangkap dan memproses secara hukum ke-13 nama yang diduga keras terlibat dalam jaringan pemasok dan pengedar B3 di Gunung Botak. Kami percaya aparat penegak hukum akan menegakkan keadilan secara profesional, tanpa intervensi dari pihak mana pun,” tegasnya.
Rais menambahkan, penegakan hukum yang tegas dan konsisten menjadi kunci untuk memutus rantai aktivitas ilegal yang telah merusak lingkungan, menimbulkan konflik sosial, serta mencoreng wajah penegakan hukum di Kabupaten Buru.
“Kami akan terus mengawal proses hukum ini hingga tuntas. SKADMAT berdiri di garis depan untuk memastikan hukum benar-benar menjadi panglima di negeri ini,” tutup Rais Solisa.
Pewarta: Fendi Waemese