Postingan

Membangun Rumah Tuhan, Membangun Peradaban Papua Pegunungan*

 




_Kebijakan pembangunan harus menyentuh sisi terdalam manusia yaitu membagun spiritualitas dan kebudayaan_


Di tengah hiruk-pikuk wacana pembangunan yang sering diukur lewat angka-angka ekonomi dan infrastruktur, langkah Gubernur Papua Pegunungan membangun rumah ibadah di seluruh wilayah provinsi Papua Pegunungan, muncul sebagai kebijakan yang mengembalikan kita pada  pembagunan spritual dan kebudayaan.


DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Pegunungan menilai, kebijakan tersebut bukan sekadar proyek fisik, melainkan tindakan moral dan spiritual yang mengembalikan arah pembangunan ke akar peradaban masyarakat pegunungan tengah yang membutuhkan keseimbangan antara adat, agama, dan pemerintah.


Arah pembangunan Papua Pegunungan sudah saatnya harus kembali pada fondasi spiritual. Sebab, sejarah kami tidak dimulai dari revolusi industri atau teknologi, tetapi dari cahaya Injil yang menuntun masyarakat keluar dari kegelapan menuju martabat kemanusiaan,” ujar Ketua Harian DPD I KNPI Papua Pegunungan, Dolpinus Weya, A.Md.,Sos, di Wamena, Kamis (31/10/2025).


Pernyataan Dolpinus menggugah satu pertanyaan penting, mungkinkah pembangunan yang berpusat pada spiritualitas menjadi strategi kebangkitan peradaban Papua Pegunungan?


Bagi Dolpinus, jawabannya tegas * iya*. 

Menurutnya, spiritualitas bukanlah antitesis pembangunan modern, melainkan sumber nilai yang mengingatkan manusia akan asal-usul dan arah perjalanan hidupnya. Karena itu, kebijakan pembangunan rumah ibadah patut dibaca sebagai bagian dari agenda besar * restorasi peradaban.* yang di tandai dengan pembagunan berbasis agama, adat, dan pemerintahan ibarat tiga tungku yang harus  dinyalakan api kehidupan secara bersama.


Wakil Ketua III DPD I KNPI Papua Pegunungan, Leo Himan, S.Si, menjelaskan bahwa konsep “tiga tungku” yang diusung Gubernur memiliki makna sosial yang dalam. Adat memberi akar budaya, agama yang memberi arah moral dan perdaban manusia, sedangkan pemerintah menjadi pelaksana nilai-nilai itu dalam kebijakan publik, ujarnya.


Ia mengutip Kitab Hagai 1:1–14, yang menegur umat karena membiarkan Rumah Tuhan terbengkalai. Ayat itu, menurutnya, relevan dengan kondisi masyarakat kini. Dan Ketika Rumah Tuhan dibiarkan runtuh, bukan hanya bangunan yang roboh, tetapi juga tatanan moral dan sosial pun ikut roboh akhirnya kehidupan kitapun hidup didalam bayang-bayang kutuk*kata Himan.


Dari pembagunan rumah ibadah yang diprioritaskan oleh Gubernur sebagai Pemimpin rakyat, Tuhan pun akan memberkati negri ini dengan melepaskan kutuk dari tanah, manusia, ternak dan akan mengalirkan berkat dalam bentuk yang paling konkret yaitu kesejahteraan ekonomi, kelepasan sakit penyakit, kesuburan pertanian, kesuburan rahim wanita yang melahirkan generasi emas yang diberkati,  keamanan negri dipulihkan, dan harmoni sosial tercipta.


Sekertaris DPD I KNPI Papua Pegunungan, Yulans F.Y Wenda, S.Hi, melihat pembangunan rumah ibadah sebagai upaya strategis membangun pusat-pusat pembinaan nilai dan ketahanan sosial.


Rumah ibadah bukan hanya tempat doa, tapi juga tempat belajar, berdialog, dan memulihkan harapan masyarakat,* katanya.


Wenda menekankan bahwa Papua Pegunungan membutuhkan lebih dari sekadar infrastruktur jalan atau gedung pemerintahan yaitu *_Kita membutuhkan infrastruktur batin yaitu iman, Harapan, moral, integritas, dan solidaritas yang harus dimulai dari pembagunan Rumah Tuhan*  ujarnya.


Bagi KNPI Papua Pegunungan ( Energy Of Harmony)  membangun Rumah Tuhan berarti menanam benih bagi masa depan yang lebih beradab. Ketika spiritualitas menjadi pusat kebijakan, pembangunan tidak hanya menambah bangunan, tetapi juga menumbuhkan manusia 


Rumah Tuhan adalah simbol harapan. Dari altar doa, lahirlah kesadaran baru bahwa kemajuan bukan sekadar angka statistik ekonomi, melainkan kedalaman iman dan kualitas kemanusiaan harus ditumbuhkan, tutur Wenda 


DPD I KNPI Papua Pegunungan melalui gerakan Energy of Harmony mengajak seluruh masyarakat dan para Pemuda untuk mendukung  penuh kebijakan Gubernur sebagai bagian dari pembagunan pilar-pilar kehidupan manusia lapago di semua sektor ekonomi, sosial, budaya, dan spiritual.


*DPD KNPI Papua Pegunungan- Energy Of Harmony.*


Ketua Harian : Dolpinus Weya, A.Md., Sos

Wakil Ketua III : Leo Himan, S.Si

Sekertaris : Yulans F.Y. Wenda, S.Hi

Posting Komentar