Gayo Lues – Koran Merah Putihnew.com.14-11-2025: 15:34 wib
Program bantuan bibit pinang unggulan dari Pemerintah Provinsi Aceh kembali menjadi sorotan. Ribuan bibit yang diharapkan dapat menjadi tumpuan ekonomi baru bagi petani Gayo Lues ternyata tidak sepenuhnya dialokasikan untuk kabupaten berhawa sejuk ini. Investigasi media ini menemukan bahwa total pengadaan bibit mencapai 77.600 batang, namun hanya 40 ribu yang benar-benar diperuntukkan bagi Kabupaten Gayo Lues.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Gayo Lues, Abdul Hakim, turun langsung ke lapangan memantau penyaluran bibit ke tiga kelompok tani penerima. Dalam keterangannya, ia membenarkan temuan investigasi tersebut. “Benar, jumlah 77.600 itu bukan seluruhnya untuk Gayo Lues. Kita hanya menerima 40 ribu bibit. Sisanya untuk Kabupaten Pidie Jaya. Semua ini sudah dikoordinasikan dari awal dengan pihak provinsi,” tegasnya.
Menurut Hakim, pengalokasian lintas kabupaten merupakan keputusan teknis pemerintah provinsi berdasarkan usulan dan kebutuhan petani dari dua wilayah tersebut. “Ini langkah yang tepat. Aceh sedang membangun komoditas unggulan baru, dan pinang adalah salah satu tanaman yang punya prospek jangka panjang.”
Dinas Pertanian Gayo Lues memastikan penyaluran 40 ribu bibit pinang unggul dilakukan secara bertahap dan diawasi ketat. Tiga kelompok tani yang mendapat alokasi tahun ini yakni:
Poktan Sejahtera (Tripe Jaya) – 17.100 bibit
Poktan Ume Lah (Blangjerango) – 11.700 bibit
Poktan Yakin (Pining) – 11.200 bibit
"Tim Distanbun Gayo Lues berada langsung di lapangan, memastikan distribusi tepat sasaran, termasuk melakukan verifikasi jenis bibit yang dikirim oleh pihak provinsi. Kehadiran dinas kabupaten dalam proses teknis di lapangan menjadi penegas bahwa program ini bukan sekadar formalitas administrasi, tetapi upaya serius memperkuat komoditas unggulan yang akan meningkat kan perekonomian masyarakat.
Sebelumnya, publik menilai bahwa seluruh bibit yang diadakan pemerintah provinsi ditujukan hanya untuk Gayo Lues. Namun temuan investigasi menunjukkan sebaliknya. Abdul Hakim menegaskan bahwa kabupaten hanya menerima bagian sesuai proposal yang diajukan sebelumnya. “Ini bukan program tiba-tiba, bukan pula paket yang dilempar begitu saja. Ini usulan lama dari kelompok tani kita. Kita sampaikan ke provinsi, dan disetujui sesuai kebutuhan.”
Ia pun menampik isu yang menyebut bibit berukuran tidak seragam dan tidak memenuhi standar. Distanbun menegaskan bahwa bibit yang datang telah diseleksi dan masuk kategori pinang unggul siap tanam.
Lebih jauh, Abdul Hakim mengingatkan bahwa distribusi hanyalah satu tahap. Tantangan sesungguhnya berada di pascatanam—mulai dari perawatan, penyuluhan, hingga pendampingan teknis. “Bibit bisa bagus, tapi tanpa perawatan dan pendampingan, hasilnya tidak maksimal. Kami memperkuat pengawasan dan memastikan penyuluh aktif mendampingi poktan.”
Pinang dipandang sebagai komoditas yang mampu membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Gayo Lues, terutama ketika harga kopi dan komoditas lain kerap berfluktuasi. Dalam lima hingga tujuh tahun mendatang, bibit pinang unggul ini diharapkan menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi petani.
Dari hasil penelusuran redaksi, keputusan provinsi untuk membagi penyaluran ke dua kabupaten bertujuan meratakan komoditas unggulan. Gayo Lues memiliki keunggulan lahan, sementara Pidie Jaya memiliki akses pasar yang lebih luas. Namun keberhasilan strategi ini tetap bergantung pada integritas pendataan dan ketatnya pengawasan distribusi.
Dengan total 77.600 bibit mengalir ke dua kabupaten, program ini tercatat sebagai salah satu pengadaan bibit terbesar tahun ini. Tapi angka besar tidak menjamin hasil besar jika pemerintah daerah tidak bertindak cepat dan tepat dalam pendampingan
Bagi masyarakat Gayo Lues, 40 ribu bibit yang kini ditanam di berbagai pelosok kampung adalah harapan baru. Namun harapan hanya akan tumbuh jika setiap batang bibit dijaga, dipantau, dan ditanam dengan sungguh-sungguh. Program ini bukan soal distribusi bibit, tetapi investasi hidup yang kelak menentukan arah ekonomi daerah kedepan nya.
( TIM )