Manokwari – Dalam suasana peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, S.Hub.Int., M.H.I., mengingatkan pentingnya merawat dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi kebangsaan. Dalam pernyataannya, Pangdam menegaskan bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia dimana pernyataan ini bukan hanya menyatukan, tetapi juga merangkul seluruh elemen Bangsa.
"Pancasila menyatukan lebih 270 juta jiwa dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa. Di tengah perbedaan itu, kita tetap satu, karena Pancasila adalah jembatan yang menghubungkan dan payung yang menaungi kita semua," ujar Pangdam Kasuari saat membacakan pidato tertulis dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi dalam upacara memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah Bangsa Indonesia : Hari Lahir Pancasila, yang digelar di Markas Kodam XVIII/Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, pada Senin (2/6).
Lebih lanjut disampaikan, bahwa Pancasila bukan sekedar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945, namun adalah jiwa Bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun Bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” ucapnya.
Pemerintah telah menetapkan asta cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia emas 2045, salah satu yang paling fundamental dalam asta cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.
“Era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata, kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita. Oleh karena itu, melalui asta cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital,” ungkapnya.
Pertama, dalam dunia pendidikan perlu menanamkan Pancasila sejak dini. Kedua, dilingkungan Pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Ketiga, dalam bidang ekonomi, perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keempat, dalam ruang digital, harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai, etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan.
“BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis, dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi ASN dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor,” kata Pangdam.
Menutup pernyataannya, kepada seluruh peserta upacara yang diikuti oleh seluruh prajurit dan PNS Kodam XVIII/Kasuari, dalam kesempatan ini Pangdam mengajak untuk terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.
(Pendam XVIII/Ksr)