LAMANDAU : Tak terima diberitakan, oknum Kepala Sekolah SMKN 2 Naga Bulik, Kabupaten Lamandau berinisial TS diduga melecehkan atau menghina profesi jurnalis dengan menyebut tidak perlu menanggapi wartawan goblok.
Dugaan pelecehan itu disampaikan TS melalui orang suruhannya bernama Edye lewat pesan singkat kepada wartawan media Khabar Terkini, Johari, SH.
"BODOH ITU JGN DI PELIHARA GOBLOK SIH NIPU KOK TOLOL"
"Sdh di laporkan pelanggaran IT,"
"Datang di priksa baru buat laporan goblok sih,"
"Buang waktu bicara sama orang GOBLOK🤦♂️."
Demikian isi pesan Edye, orang suruhan oknum Kepsek di Naga Bulik disertai kiriman tangkapan layar berita yang diproduksi Cyber Nasional, Jatim News dan Khabar Terkini edisi Sabtu, 22 Juni 2024 dengan judul: Kepsek SMKN 2 Naga Bulik Lamandau Gelagapan Dikonfirmasi Dana BOS, Blokir Kontak WhatsApp Wartawan.
Johari, SH ketika dikonfirmasi mengaku, sangat menyayangkan sikap oknum Kepala Sekolah di Naga Bulik yang berpikiran sempit tentang kerja-kerja jurnalistik.
"Jurnalis dalam menjalankan tugas itu selalu berpedoman pada kode etik dan UU Pers nomor 40 tahun 1999. Bukan mengada-ada. Jika berita yang diproduksi keluar dari ketentuan jurnalistik, maka karya tersebut bukan karya jurnalistik. Jadi jangan asal menuduh tanpa dasar," ucap Johari SH dalam keterangannya, Minggu (23/6).
Wartawan senior yang sudah banyak mengenyam asam garam di dunia reportertasi ini mengaku, bakal membawa masalah dugaan pelecehan atau penghinaan profesi wartawan ini ke ranah hukum untuk membuktikan apa yang dituduhkan oknum Kepsek tersebut.
"Kami akan datangi Polres Lamandau untuk melaporkan oknum Kepala Sekolah dan orang suruhannya itu," tandasnya.
Sebelumnya, Entah apa yang disembunyikan dari Kepala Sekolah SMKN 2 Naga Bulik Lamandau. Pasalnya Toto Subagiyo enggan menerima konfirmasi dari rekan-rekan awak media.
Seperti yang terjadi pada Sabtu, 22 Juni 2024 hari ini. Kepala Sekolah SMKN 2 Naga Bulik Toto Subagiyo dengan gegabah memblokir kontak WhatsApp sejumlah wartawan, salah satunya wartawan senior Johari, SH.
Untuk diketahui, pada tahun 2023 lalu, SMKN 2 Naga Bulik Lamandau menerima dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sebesar Rp 559.700.000.
Dana sebesar itu tentunya berpotensi terjadinya kecurangan jika tidak dipantau oleh lembaga terkait semisal LSM atau awak media.
Saat sejumlah awak media ingin konfirmasi terkait peruntukan Dana BOS di SMKN 2 Naga Bulik, Totok Subagiyo justru enggan di konfirmasi. Bahkan ia memblokir kontak WhatsApp Wartawan.