KoranMerahPutihNews- Sulawesi Selatan - Atlet Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berlaga di Kejuaraan Nasional O2SN 2025 berangkat ke Jakarta dengan kondisi yang kurang ideal. Kontingen Sulsel, yang terdiri dari atlet Pencak Silat dan Karate, diberangkatkan pada 16 November 2025 menggunakan pesawat Naim Air.
Kejuaraan yang berlangsung dari 16-21 November 2025 ini diikuti oleh 8 atlet, dengan rincian 4 atlet Pencak Silat dan 4 atlet Karate. Atlet Pencak Silat yang berlaga adalah Muh. Rifqi Amruh Nasir, Muh. Furqon Ilmi, Molidya Rahmat, dan Nur Zamzam Amalia Alwi, sedangkan atlet Karate adalah Muh. Wira Jaslan, Ahmad Ramadhan, Diva Pratiwi, dan Andi Khofifah.
Namun, keberangkatan atlet Sulsel ini diwarnai dengan beberapa masalah. Atlet Pencak Silat tidak didampingi oleh pelatih atau coach, sehingga mereka mengalami kebingungan. Bahkan, tidak ada perwakilan Pencak Silat yang hadir dalam Technical Meeting.
Kurangnya dukungan dana dari pemerintah setempat juga menjadi masalah besar. Ahmad Ramadhan Akbar dari SMAN 21 Makassar, salah satu atlet Karate, berhasil meraih medali perunggu, namun kondisi ini tidak dapat menutupi kekecewaan atas kurangnya kepedulian pemerintah.
Atlet-atlet tersebut bahkan harus menggunakan biaya sendiri untuk transportasi dari rumah ke bandara, padahal surat pemanggilan atlet dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Pusat Prestasi Nasional) menyebutkan bahwa akomodasi dan transportasi umum akan digantikan oleh pusat. "Ada apa ini?" Ungkap Atlet.
Ketua Kontingen, Muh. Agil, didampingi oleh Ibu Gutina dan Pak Faizal Zainuddin sebagai coach Karate.
Namun, kondisi ini tidak dapat mengubah fakta bahwa Para atlet Sulawesi selatan merasa dianak-tirikan dan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.
liputan Zulfaz