Nyakli maop Memita presiden Prabowo/gebenur Aceh mualem agar memberlakukan hukum mati /gantung kepada koruptor yang tergolong kelas kakap agar bisa menjadi contoh kepada daerah daerah lain di Indonesia,,jika bisa mualem dengan presiden berserta jajaran untuk menjadi daerah Aceh yang di kenal dengan daerah serambi Mekah menjadi percontohan dalam menumpas tikus berdasi yang membuat masyarakat dan negara dalam kesengsaraan ucap nyakli dengan penuh harapan
Nyakli Maop, aktivis hak asasi manusia sekaligus pemerhati sosial yang juga mantan kombatan GAM, meminta Presiden Prabowo Subianto mengirim tim khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Aceh Timur.
Ia menilai, kondisi Aceh Timur saat ini sudah “tidak dalam keadaan baik-baik saja” karena dugaan praktik korupsi yang merajalela. Menurutnya, para dugaan koruptor yang ia sebut sebagai tikus berdasi terus memperkaya diri lewat jabatan pemerintahan, sementara masyarakat miskin tidak mendapatkan kesejahteraan, lapangan kerja terbatas, dan penegakan hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Nyakli menegaskan, Presiden Prabowo bersama Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), harus segera mengambil langkah tegas dengan mengirim tim KPK ke Aceh Timur agar masyarakat bisa hidup lebih sejahtera, hingga terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di sebabkan tidak ada uang rakyat yang di pakan tikus berdasi yang menguras hasil bumi Aceh untuk kelengkapan pribadi dan koleganya
Selain itu, ia juga mendorong agar Presiden memberikan ruang seluas-luasnya kepada LSM dan lembaga setempat yang memiliki bukti serta saksi terkait kejahatan para oknum koruptor, sehingga proses pemberantasan korupsi berjalan transparan dan menyeluruh.
“Media juga harus diperkuat perannya dalam mengawas jika busa di fasilitasi para pejuang Anti korupsi walopun mereka berasal dari media atau LSM JUGA LEMBAGA Jalannya pemerintahan. Pengawasan publik melalui pers adalah senjata ampuh untuk melawan korupsi,” ujar Nyakli